Pengalaman Ikut Seleksi CPNS Tahun Anggaran 2017


Ada yang ingin mengikuti seleksi CPNS tahun ini? Tentunya ada banyak dari kalian yang ingin mendaftar. Jadi PNS memang dambaan sejuta umat alasannya beragam tapi kebanyakan karena menjadi Abdi negara dapat menjamin kelangsungan hidup kita bahkan setelah pensiun. Selain itu banyak yang 'masih' berpikir kalau beban kerja PNS lebih ringan daripada karyawan swasta pada umumnya. Untuk alasan ini bisa iya bisa tidak karena ketika kamu menyingkirkan ratusan bahkan ribuan pesaing untuk masuk ke dalam satu instansi pemerintah, itu berarti kamu pintar dan berbobot. Percayalah, ada banyak pekerjaan yang selama ini 'menumpuk' sedang menanti uluran tanganmu di dalam sana. Apalagi ini adalah era reformasi birokrasi dimana PNS terutama PNS milenial dituntut untuk melakukan perubahan.
Oke,
Kembali ke topik tentang pengalaman saya mengikuti seleski CPNS. Pada tahun 2017 dibuka 2 gelombang pendaftaran CPNS. Gelombang pertama dibuka oleh 2 instansi yaitu Kemenkumham dan Mahkama Agung. Berhubung saya lulusan hukum jadi saya mendaftar menjadi calon hakim umum lewat Mahkama Agung. Tempat tes SKD waktu itu di Kantor Regional IV BKN Makassar. Pendaftar untuk calon hakim banyak banget. Satu gelombang isinya 100 pelamar. Lucunya, ada satu gelombang yang nama depannya sama "Andi bla bla..." marga populer di Sulawesi Selatan. Bayangkan satu gelombang isinya 100 orang dengan nama depan sama. Dan rata-rata yang lolos untuk test berikutnya 5 orang dari setiap gelombang. Puji Tuhan, saya salah satunya. Saya adalah peringkat 5 dari 5 orang yang lolos di gelombang saya. Sebenarnya ada yang nilainya di atas saya tapi sayang tidak imbang. TWK, TIU dan TKP punya ambang batas masing-masing. Kalau salah satunya dibawah ambang batas dan yang lainnya di atas ambang batas tetap dinyatakan tidak lolos. Kemudian saya lanjut ke test Seleksi Kompetnsi Bidang beberapa minggu kemudian. Malam sebelum tes insomnia saya kambuh. Saya tidak bisa konsentrasi mengikuti test wawancara dan LGD. Insomnia saya berlanjut malam berikutnya dan saat mengikuti test CAT tentang dasar-dasar hukum saya total tidak bisa berkonsentrasi. Akhirnya saya tidak berharap bisa lolos di seleksi ini. Saat pengumuman saya berada di peringkat 2000. Beberapa teman angkatan saya lolos.
Beruntung dibuka gelombang ke II sebanyak kalau tidak salah 61 Instnasi. Saya langsung mendaftar. Setelah ditimbang-timbang saya meimilih untuk mendaftar di Badan Kepegawaian Negara formasi analis hukum Kantor Regional XIV BKN Manokwari. Waktu itu dibutuhkan 4 analis hukum di Kantor Regonal XIV BKN Manokwari sedangkan untuk Kantor Regional Makassar cuma buka 1 formasi saja yaitu analis hukum. Waktu itu saya berpikir sulit untuk menembus Kantor Regional XIV BKN Makassar. Saya mulai persiapan lagi. Waktu saya kebanyakan habis di wikipedia membaca Sejarah Indonesia. Kelebihan belajar di Wikipedia adalah karena Wiki menyediakan banyak link yang bisa membuat pengetahuan sejarah kita bertambah dan bercabang-cabang. Boleh dibilang wikipedia itu salah satu web yang berperan penting saya bisa lolos ambang batas TWK. Selebihnya saya belajar TIU dan hampir tidak pernah belajar TKP.
Lalu tibalah waktu test. Saat tes SKD, pelamar BKN bercampur dengan instansi lain yaitu BPK dan satu lagi saya lupa. Karena sudah belajar sampai begadang untuk SKD nilai saya memenuhi ambang batas lagi yaitu 360. Nilai tertinggi diantara 3 instansi yang ikut tes dan satu-satunya pelamar BKN yang lolos. Di sini saya begitu menyesal tidak memilih Makassar karena walaupun cuma buka 1 lowongan saja kemungkinan besar saya akan lolos masuk. Apa hendak dikata, nasi sudah jadi bubur. Toh, mungkin Tuhan punya rencana lain mengapa saya memilih Manokwari waktu itu.
Beberapa minggu kemudian saya mengikuti test SKB yang pertanyaannya seputar Kepegawaian dan Manajemen Kepegawaian. Puji Tuhan lagi nilai saya memenuhi standar untuk SKB yaitu 400. Beberapa bulan kemudian tepatnya awal November 2017 nama saya ada dalam daftar CPNS yang lolos di Badan Kepegawaian Negara. Sebelum ke Manokwari saya orientasi dulu selama 10 Bulan di Jakarta yaitu dari Awal Februari sampai Akhir Desember 2018.
Buat kalian yang ingin lolos CPNS tahun ini saran saya tekunlah belajar. Jangan menghabiskan waktu untuk bertanya
Pertanyaan yang keluar apa yah?
Jangan-jangan aku udah capek-capek belajar ini tapi nanti gak keluar?
Masuk CPNS susah. Teman aku aja yang lebih pintar gak masuk apa lagi aku?
Nah, pendapat semacam ini yang akan menggagalkan kalian.
Jalan satu-satunya cuma BELAJAR gak ada tips yang lebih dari itu. Dan tidak usah ikut BIMBINGAN ini itu. Belajar sendiri itu lebih efektif. Ikut bimbingan selain buang duit juga buang-buang waktu. Kalau kalian membeli 2 jenis buku panduan CPNS yang tebal-tebal lalu sungguh-sumgguh belajar dari buku itu dan dari wikipedia serta mulai belajar beberapa bulan sebelum test saya jamin 99% nilai kalian akan bagus.
Dan, jangan lupa untuk selalu berdoa dan berpuasa memohon petunjuk dari yang di atas.
Akhir kata, semoga yang membaca dan memberi komentar pada artikel ini bisa lolos seleksi CPNS di Instansi manapun yang menjadi pilihan. Amin.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel