Percobaan Empat Hari Menjadi Vegetarian

I cant Believe They Used To Eat Animal-Future Generation
Sudah lama saya berpikir untuk menjadi vegetarian tapi rasanya sulit sekali. Masalahnya lingkungan sekitar yang doyan makan panggang-panggangan yang kelezatannya susah ditolak. Saya berasal dari keluarga Toraja yang suka memotong kurban di berbagai acara. Jadi stok daging di rumah banyak  sampai harus diawetkan dengan cara diasapi atau dijemur. 
Walau sudah beberapa tahun tinggal jauh dari rumah, orangtua masih suka megirim daging kering yang rasanya enak tak terbantahkan. Apalagi, saya suka ayam dan ikan. Apalagi ayam KFC. Mungkin itu yang menyebabkan saya jerawatan parah dan kondisi kesehatan saya kurang bagus.
Saya sudah mencoba beberapa produk yang lumayan menguras kantong mulai dari body shop sampau NU Moorea tapi jerawat saya tidak kunjung sembuh. Setelah mencari info di internet dan kemudian menghubung-hubungkan dengan gejala di badan (saya obesitas) dan jerawat saya, saya jadi curiga kalau ini masalah hormonal yang sebenarnya butuh penyembuhan dari dalam bukan dari luar. Tapi, waktu itu saya masih belum berpikir untuk mengatur makanan yang saya makan karena terkesan ribet dan buang-buang waktu. 
Suatu hari saya iseng ingin memakai masker wajah dari buah timun. Saat memblender timun ternyata airnya harus diperas agar hasil blenderan gampang ditempel di muka. Hasil perasan  saya minum dan rasanya segar banget walapun sebenarnya hambar tapi ada rasa segar yang tidak bisa dijelaskan di air timun. 
Nah, sejak itu saya suka minum perasan timun dan hasilnya muka saya jadi agak mendingan. Bisa dibilang khasiat timun ini lebih bagus dari produk-produk mahal yang pernah saya beli. Karena suka dengan air perasan timun beberapa hari kemudian saya ingin bereksperimen bagaimana sih kondisi tubuh saya kalau jadi vegan selama 4 hari. Pada hari pertama saya memblender Nanas, Wortel, timun, dan beberapa helai daun bayam merah yang rasanya segar banget dan mengenyangkan walaupun cuma minum perasannya. Saya tidak mengikuti resep khusus, saya cuma mencampur bahan-bahan sisa di kulkas. Hari kedua saya mencampur-campur bahan mentah di kulkas yang tidak berbau hewani. Hari ke tiga saya membeli kacang hijau, pisang untuk direbus, sayur-sayuran dan alpukat untuk persiapan beberapa hari kedepan dan inilah pengalaman saya setelah mencoba menjadi vegan dalam 4 hari,

1. Menstruasi Di Hari ke 2
Saya tidak menstruasi sejak September 2016. Pernah menstruasi di Febrari 2017 Karena Dokter memberi saya pil KB padahal saya belum menikah. Treatmen ini saya hentikan karena rasanya badan saya semakin bengkak. Sehari sebelumnya saya memporsir mimunm hasil blender dari campuran beberapa buah dan helai-helai sayuran hijau dan pada hari kedua saya makan rebus-rebusan sayur dan pisang. Menstruasi saya tidak banyak sehingga tidak perlu memakai pembalut tapi warnanya hitam pekat dan beraroma tajam. Saya bersyukur sekali, mungkin ini yang dinamakan dektos. Dugaan saya, saya menstruasi karena pola makan saya mulai benar.
2. Saya Tidak Megantuk
Saya sering tidur di kantor sesaat sebelum jam kerja. Ngeri juga karena katanya ciri-ciri penyakit jantung adalah ketika kita merasa ngantuk pada jam 8 sampai 9 pagi. Nah, ini salah satu hal yang mendorong saya menjalani pola hidup sehat. Beberapa waktu lalu Cecep Reza meninggal karena serangan jantung. Semua tahu Cecep Reza badannya gemuk dan aku juga gemuk. Aku sadar kalau aku beresiko terkena serangan jantung dan siapapun tidak ingin mati muda. Apalagi kalau setengah tidur saya sering mendengar suara dengkuran sendiri yang tidak normal untuk orang seusia saya. Tidak ngantuk pada pagi hari membuat saya yakin kalau gaya hidup vegetarian itu memang manjur.
 
3. Kerutan Kulit Berkurang
Saya suka sedih kalau mengatupkan tangan di gereja dan melihat kerutan di jemari saya. Mirip tangan wanita yang sudah berusia lanjut. Pada hari minggu, 2 Desember 2019 saya kaget karena terbangun pukul 6 pagi padahal semalam saya tidur pukul 2 dini hari. Setiap weekend saya bagun di atas jam 7. Lalu badan saya terasa ringan dan berenergi. Di dapur masih ada sisa rebusan pisang semalam yang saya gunakan untuk sarapan. Karena bingung harus melakukan apa pagi-pagi saya putuskan untuk masuk gereja pagi (biasanya saya gereja malam) di gereja yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Saat berkemas saya mengamati muka saya di cermin yang mulai mulus secara natural sampai-sampai saya tidak tega memoles muka saya dengan bahan-bahan kimia dari make up. Walaupun berpenampilan kurang menarik ke gereja tapi bukan berarti mood saya jelek, perasaan saya tenang-tenang saja tidak gelisah seperti biasanya. Dalam hati saya berpikir, "Nanti di gereja lemas gak yah? sudah 24 jam lebih tidak makan nasi,". Ternyata tidak, saya baik-baik saja bahkan mengobrol dengan seorang Ibu yang duduk di samping saya dengan percaya diri walaupun saya tidak memakai make up. Lalu ketika mengatupkan tangan saya baru sadar kalau kerut-kerutan di tangan saya mulai mendingan dan tektur kulitnya mulai kenyal-kenyal.
4. Buang Air Terasa Tuntas
Saya suka stres kalau makan banyak tapi buang airnya sedikit. Terpaksa saya menggunakan dulcolax untuk melancarkan pencernaan saya padahal obat tersebut bahaya kalau digunakan keseringan.Menjadi vegan selama 4 hari tidak serta merta melancarkan pencernaan. Ekspektasi saya sih bakalan buang air setiap hari tapi ternyata tidak. Hanya sekali dalam 2 hari tapi sekali BAB rasanya tuntas dan aroma kotoran beda banget dari biasanya. Kalau kalian pernah jalan-jalan ke kandang ternak yang cuma memakan rumput dan sempat mencium aroma kotorannya, kurang lebih begitulah.

5. Sesak Napas dan Bersin berkurang
Saya suka sesak napas menjelang tidur. Penyebabnya kurang lebih karena kelebihan berat badan. Tapi sejak saya mencoba menjadi vegan beberapa hari sesak napas saya berkurang, tidur saya juga mulai enak. Dan kebiasaan bersin saat bangun pagi juga mulai berkurang. Kemarin saya naik motor memakai kaos tipis tapi sesampai di rumah saya tidak merasa masuk angin dan tidak bersin-bersin. Eksperimen vegetarian sudah menormalkan imun saya. Kalau yang ini agak saya yakini sih.

6. Lebih Produktif
Saya heran, kenapa sih selama ini saya sudah memotivasi diri saya untuk bekerja lebih giat serta melakukan kegiatan berguna lainnya di luar kantor tapi yang ada saya mengerjakan sepotong-sepotong. Misalnya di rumah, saya sudah menargetkan hari ini saya harus mencuci dan membersihkan rumah tapi ternyata yang saya bereskan hanya cucian saja. Saat bekerja saya suka sekali memberi jedah untuk istirahat karena kecapean.
Keadaan mulai berubah saat saya ekperimen menjadi vegetarian selama 4 hari. Rasanya saya berenergi dan ingin terus bergerak. Mood saya bagus untuk mengerjakan banyak hal. Artikel ini contohnya, saya menulis dari tadi tanpa jedah. Kemarin ruang tamu, ruang makan, dan dapur lebih rapih dari biasanya. Begitu juga cucian saya. Saya masih sempat berolahraga sore hari dan tidur jam 1.30 dini hari. Saya bangun jam 5.50 pagi dan langsung memblender alpukat. Waktu saya bersiap ke kantor jadi lebih singkat. Biasanya saya harus masak nasi dan lauk pauk lebih dulu yang mebutuhkan waktu lama.

Itulah yang saya rasakan menjadi vegetarian selama 4 hari. Malam nanti rencananya saya akan memasak daging kering yang dikirm ibu saya. Saya tidak melupakan lezatnya dan juga tidak mungkin lupa pada sesak napas dan berbagai komplikasi kesehatan yang saya alami karena mungkin disebabkan makanan sejenis ini. Saya sangat terkesan dengan perubahan yang saya alami saat bereksperimen menjadi vegetarian selama 4 hari dan saya berharap akan jatuh cinta pada gaya hidup tersebut dan melakoninya selama yang saya bisa. 
Intinya saya tidak mau memaksakan diri saya untuk menjadi ini dan itu, tapi kalau saya jatuh cinta pada salah satu gaya hidup, Vegetarian misalnya, maka saya akan melakoninya tanpa paksaan. Dan harapan saya, saya jatuh cinta pada gaya hidup vegetarian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel